Kesadaran Spasial

Kesadaran Spasial (Keruangan) adalah kemampuan seseorang untuk melihat secara visual dua atau lebih obyek dalam hubungannya satu sama lain dan terhadap dirinya sendiir. Setiap orang telah memiliki kesadaran spasial ini namun dalam tingkatan berbeda-beda. Yang paling sederhana, orang dapat membedakan antara atas atau bawah, kanan atau kiri, depan atau belakang relatif antara dua atau lebih obyek atau terhadap dirinya sendiri. Penalaran spasial diperlukan orang untuk memahami segala sesuatu (termasuk dirinya sendiri) bergerak dan berinteraksi di dalam ruang fisik di sekelilingnya. Penalaran spasial bukan hanya satu kemampuan, ketrampilan, ataupun proses, namun melibatkan sejumlah koncep, proses dan peralatan untuk menyajikan dan mengkomunikasikan ide-ide tentang ruang dan relasi keruangan. Ketrampilan ini meliputi mengambil, menampilkan, mencari lokasi, menentukan arah, pengubahan dimensi, pencarian jalur, menggeser, memutar, memantulkan, membuat diagram, memodelkan, mensimetrikan, mengkomposisi, mendekomposisi, menskalakan, membuat peta, dan mendesain. Kedasaran spasial penting dikuasai karena sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengendarai sepeda motor atau mobil, pengaturan lalu lintas pesawat udara, membuat potongan kue yang sama besar, dan sebagainya.

Wow, ternyata kesadaran spasial itu penting banget ya. Nah, tulisan ini tidak akan membahas aspek-aspek kedasaran spasial tersebut, namun lebih pada penggunaannya dalam dunia pemetaan, Sistem Informasi Geografis.

Dalam pemetaan, kesadaran spasial diperlukan untuk memahami lokasi baik secara pasti berdasarkan koordinat, maupun secara relatif. Disamping itu juga perlu pemahaman terhadap arah mata angin (utara, selatan, timur, dan barat). Kemampuan memahami ini sering kali digunakan baik dalam pembuatan peta maupun penggunaan (membaca) peta. 

Nah peta sendiri apa sih definisinya? 

Peta merupakan gambaran dengan menggunakan simbol-simbil terhadap suatu obyek sebenarnya (biasanya permukaan Bumi) yang diperkecil (diskalakan). 

Jika menghadapi kesulitan-kesulitan dalam memahami keruangan, ternyata ada beberapa tips latihan  ringan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Bermain Halang-Rintang
2. Bermain Membangun dan Membuat 
3. Bermain Pola
4. Bermain Pergerakan
5. Mendeskripsikan secara verbal posisi/letak obyek satu dengan lainnya.

Latihan lanjutan dapat dilakukan dengan berlatih navigasi menggunakan peta (baik peta kertas, maupun peta digital seperti Google Map dan lain-lain). Latihan yang dapat dilakukan misalnya mencari obyek tertentu (misal tugu X di tengah jalan) di peta. Kemudian membuat rute menuju lokasi obyek. Dengan peralatan telepon pintar (smartphone), pemanduan navigasi dapat dilakukan secara real-time dengan mengaktifkan GPS (location).